Tidak Meninggalkan Prinsip Dasarnya

Namun disaat yang bersamaan, gaya bermain arsenal yang diasuh oleh arsene wenger juga kerap diberikan kritikan berita sepak bola dunia lantaran kurangnya tingkat efisiensi yang dimiliki untuk memenangkan sebuah laga serta kurang adanya variasi yang mampu melengkapi teknik formasi ataupun juga kelihaian para pemainnya dalam mengolah si kulit bundar diatas lapangan. Hal seperti ini memang sudah sewajibnya menjadi salah satu bahan pertimbangan ketika arsene wenger meracik strategi bagi timnya dalam menghadapi laga apapun tapi pelatih yang lahir di strasbourg perancis tanggal dua puluh dua (22) bulan oktober tahun seribu sembilan ratus empat puluh sembilan (1949) silam tetap selalu mengutamakan faktor kesenangan dan juga kemenarikan sebuah olahraga bernama sepakbola agar semua orang mampu menikmatinya, tidak hanya penggemar sepakbola saja. Pandangannya yang seperti ini juga kerap menjadi bumerang bagi timnya sendiri karena belakangan ini, arsenal agak jarang menjuarai trofi apapun, terutama liga primer inggris yang telah lebih dari sepuluh (10) tahun tidak dirasakan.


Idealisme serta pandangan seorang arsene wenger akan olahraga sepakbola ini sendiri juga sangat jauh berbeda dengan pandangan maupun pendekatan para pelatih berita bola dunia lainnya yang juga kerap dianggap sebagai saingan atau rivalnya, seperti jose mourinho dan sir alex ferguson. Kedua pelatih tersebut terkenal akan pendekatan yang pragmatis, alias mengutamakan hasil terutama dalam jangka pendek dimana arsene wenger sendiri lebih senang jika timnya mampu menampilkan permainan yang atraktif dan mampu menghibur para penonton disamping juga menjadi ciri khas arsenal. Hal ini sangat nampak bisa disaksikan pada babak final piala FA tahun dua ribu lima (2005) ketika arsenal berhadapan melawan manchester united dimana the gunners harus pulang dengan kepala tertunduk setelah dilibas oleh pasukan the red devils. Akan tetapi disamping itu semua, ia juga dikenal menerapkan tingkat disiplin yang tinggi kepada para pemainnya adalah adanya unsur kemenarikan.


Ketika itu, seorang cesc fabregas asal spanyol yang baru saja dipromosikan oleh seorang arsene wenger berhasil menembus jajaran tim inti berita bola the gunners dan disini, pelatih yang dijuluki sebagai sang profesor tersebut akhirnya memilih untuk merubah gaya bermain arsenal sebagai sebuah tim dari yang tadinya lebih mengandalkan serangan balik yang cepat dan keras menjadi sebuah skuad yang lebih mengandalkan penguasaan bola layaknya barcelona. Para beberapa artikel sebelumnya telah dikatakan bahwa arsene wenger sendiri memang sangat terinspirasi akan filosofi total football yang biasanya diusung oleh tim nasional belanda lantaran gaya menyerang yang ampuh disamping juga mampu menampilkan permainan yang atraktif serta menarik untuk ditonton. Namun penguasaan bola dari kaki ke kaki seperti tiki taka misalnya juga sebenarnya berakar dari total football itu jadi disini ia tidak meninggalkan prinsip dasarnya.

Komentar

Postingan Populer