Membendung Semua Serangan Lawan

Selanjutnya jan oblak sendiri akhirnya mampu mencatatkan debut alias penampilan perdananya mengawal mistar gawang atletico madrid pada tanggal enam belas (16) bulan september tahun dua ribu empat belas (2014) silam dalam pertandingan babak grup berita sepak bola indonesia liga champions eropa kemarin. Kala itu, atletico madrid yang berhadapan melawan wakil dari yunani, olympiacos sendiri harus rela takluk dengan skor akhir tipis tiga dua (3 - 2) dan disini performa dari pemain sepakbola profesional yang lahir tanggal tujuh (7) bulan januari tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga (1993) silam di skofja loka, slovenia dan memiliki posisi sebagai penjaga gawang itu sempat diragukan lantaran jumlah kebobolan tiga (3) gol dalam satu (1) pertandingan tidaklah membanggakan dan disamping itu, atletico madrid sendiri sejatinya memiliki barisan pertahanan yang tidak buruk. Jan oblak sendiri nampaknya memang masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta skuad barunya ini, terutama liga champions eropa yang terkenal berat.


Pada tanggal enam belas (16) bulan juli tahun dua ribu empat belas (2014) berikutnya, atletico madrid yang berlaga di panggung la liga spanyol kemudian sempat mengumumkan kepada para pihak media berita bola bahwasanya mereka telah mencapai sebuah kesepakatan dengan kubu benfica di portugal mengenai permasalahan kepindahan seorang jan oblak, dimana kala itu punggawa tim nasional slovenia yang satu ini hanya tinggal menjalani pemeriksaan medis saja sebelum mengesahkan kepindahannya dimana kala itu, jan oblak diboyong dengan harga sebesar enam belas juta euro (16.000.000) atau kurang lebih sekitar dua ratus lima puluh enam milyar (256.000.000.000) setelah diubah kedalam nilai rupiah indonesia. Angka ini menjadikan dirinya sebagai penjaga gawang dengan harga termahal sepanjang sejarah dipanggung la liga spanyol dan saat itu banyak pihak yang meragukan kapabilitasnya membela atletico madrid.


Saat itu penjaga gawang utama benfica yang bernama artur moraes sempat menampilkan performa menghalau si kulit bundar diatas lapangan hijau yang kurang meyakinkan dan sering kebobolan serta melakukan blunder sepanjang musim berita bola dunia tahun dua ribu tiga belas hingga dua ribu empat belas (2013 - 2014) silam dan sebagai akibatnya, pelatih benfica saat itu jorge jesus memutuskan untuk memasang jan oblak sebagai kiper utama. Disini pemain sepakbola profesional yang memiliki tinggi badan seratus delapan puluh sembilan sentimeter (189 cm) itu mampu menampilkan performa yang konsisten dan sanggup mencatatkan clean sheet alias menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam beberapa pertandingan pertamanya. Yang paling teranyar saat itu adalah ketika ia membantu timnya mengalahkan jawara porto dengan skor akhir dua kosong (2 - 0) tanpa balas dan mampu membendung semua serangan lawan yang ditujukan kepadanya.

Komentar

Postingan Populer