Membela Klub Yang Lemah
Jadi sebagai rangkumannya, pemilik dari nama lengkap edin dzeko ini merupakan seorang pemain sepakbola profesional yang lahir tanggal tujuh belas (17) bulan maret tahun seribu sembilan ratus delapan puluh enam (1986) silam di sarajevo, SFR Yugoslavia dan berposisi sebagai seorang penyerang. Punggawa as roma yang mengenakan nomor punggung sembilan (9) ini sempat bermain mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau untuk beberapa tim berita sepak bola indonesia berbeda, yakni zeljeznicar, teplice, usti nad labern sebagai pemain pinjaman, vfl wolfsburg, manchester city, lalu dipinjamkan ke as roma oleh the citizens sebelum akhirnya ia direkrut secara permanen oleh klub yang bermarkas di olimpico itu. Selain itu, edin dzeko juga kerap ditunjuk oleh negaranya bosnia dan herzegovina untuk memperkuat tim nasional dan bahkan ia sekarang menjabat sebagai kapten mereka. Meskipun memang jarang mengikuti turnamen sepakbola besar namun edin dzeko tetap mengerahkan seluruh tenaganya, termasuk ketika hanya dijadikan pelapis saja di manchester city dulu tanpa sosok aleksandar kolarov.
Pelatih yang mengasah kemampuan seorang edin dzeko muda kala itu, jiri pilsek sadar betul akan potensi dan juga bakat dari pemain sepakbola profesional yang memiliki tinggi badan seratus sembilan puluh tiga sentimeter (193 cm) dan berposisi sebagai penyerang ini. Ketika jiri pilsek pulang dari kemah pelatihan berita bola dunia, pelatih tersebut menyarankan klub lokal di bosnia dan herzegovina yang bernama teplice untuk memboyong seorang edin dzeko ke skuad mereka. Tidak jarang memang ada seorang pemain yang dianggap kurang bersinar karena kurangnya pengembangan bakat serta metode kepelatihan yang tepat, dan edin dzeko disini juga sempat mengalami hal serupa namun untuknya ada sosok jiri pilsek saat itu yang peduli akan masa depannya. Namun bukan berarti hal ini bisa dibilang mulia juga karena pada akhirnya, sepakbola selalu melibatkan bisnis dan bisnis tentunya melibatkan uang pesepakbolaan eropa dan dunia.
Nasib seorang edin dzeko sendiri tidaklah begitu mulus bersama teplice lantaran punggawa tim nasional serbia dan as roma yang mengenakan nomor punggung sebelas (11) ini waktu itu harus rela dipinjamkan ke klub berita bola lain, yakni usti nad labem ditahun dua ribu lima (2005) yang juga berada dinegaranya. Ketika masih memperkuat usti nad labem kala itu, edin dzeko sanggup menggelontorkan enam (6) buah gol dari total penampilannya sebanyak lima belas (15) kali mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau yang berbeda, dan hasil ini sangatlah positif mengingat edin dzeko sendiri saat itu masih sangat minim pengalaman serta jam terbang didalam dunia pesepakbolaan. Selain itu, meskipun memang dirinya membela klub yang lemah dan relatif tidak dikenal dikancah eropa atau apalagi dunia tapi dari sini sedikit demi sedikit dirinya mampu mengasah kelihaian serta potensinya tersebut.
Pelatih yang mengasah kemampuan seorang edin dzeko muda kala itu, jiri pilsek sadar betul akan potensi dan juga bakat dari pemain sepakbola profesional yang memiliki tinggi badan seratus sembilan puluh tiga sentimeter (193 cm) dan berposisi sebagai penyerang ini. Ketika jiri pilsek pulang dari kemah pelatihan berita bola dunia, pelatih tersebut menyarankan klub lokal di bosnia dan herzegovina yang bernama teplice untuk memboyong seorang edin dzeko ke skuad mereka. Tidak jarang memang ada seorang pemain yang dianggap kurang bersinar karena kurangnya pengembangan bakat serta metode kepelatihan yang tepat, dan edin dzeko disini juga sempat mengalami hal serupa namun untuknya ada sosok jiri pilsek saat itu yang peduli akan masa depannya. Namun bukan berarti hal ini bisa dibilang mulia juga karena pada akhirnya, sepakbola selalu melibatkan bisnis dan bisnis tentunya melibatkan uang pesepakbolaan eropa dan dunia.
Nasib seorang edin dzeko sendiri tidaklah begitu mulus bersama teplice lantaran punggawa tim nasional serbia dan as roma yang mengenakan nomor punggung sebelas (11) ini waktu itu harus rela dipinjamkan ke klub berita bola lain, yakni usti nad labem ditahun dua ribu lima (2005) yang juga berada dinegaranya. Ketika masih memperkuat usti nad labem kala itu, edin dzeko sanggup menggelontorkan enam (6) buah gol dari total penampilannya sebanyak lima belas (15) kali mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau yang berbeda, dan hasil ini sangatlah positif mengingat edin dzeko sendiri saat itu masih sangat minim pengalaman serta jam terbang didalam dunia pesepakbolaan. Selain itu, meskipun memang dirinya membela klub yang lemah dan relatif tidak dikenal dikancah eropa atau apalagi dunia tapi dari sini sedikit demi sedikit dirinya mampu mengasah kelihaian serta potensinya tersebut.
Komentar
Posting Komentar