Skuad Arsenal Dimasa Lalu


Setelah membahas mengenai rutinitas dan juga gaya kepelatihan dari seorang arsene wenger, sekarang kita akan beranjak ke topik rekruitmen serta kebijakannya dalam hal mendatangkan pemain dengan menggunakan gelontoran dana berita bola. Pengembangan talenta muda para pemain guna mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau yang baik ditambah lagi pencarian bakat diluar inggris sendiri sejatinya sangatlah berperan besar bagi kebijakan rekruitmen yang dimiliki oleh seorang arsene wenger disini. Tentunya bukan lagi sebuah rahasia besar bahwa pelatih yang sempat menukangi mulhouse, as monaco, rc strasbourg, serta nagoya grampus eight tersebut jarang membeli pemain hebat yang sudah tidak perlu diragukan lagi kelihaiannya dalam pertandingan dan lebih memilih untuk membeli pemain muda dengan harga yang murah tapi tidak jarang juga jika pemain muda tersebut nantinya dicaplok oleh klub lain, baik dikancah domestik maupun eropa kerap menjual pemain muda.



Selain itu, arsene wenger juga sangat mengandalkan jaringan pencari bakat yang dimiliki oleh arsenal maupun koneksinya terdahulu ditambah lagi kenalan pribadinya dengan tujuan untuk menemukan dan juga menarik minat dari para pemain sepakbola bertalenta dari penjuru dunia agar mau bermain mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau dibawah kepelatihan sang profesor berita bola dunia ini. Walaupun begitu, para pencari bakat yang dimiliki oleh klub yang bermarkas distadion emirates ini bisa dibilang tidaklah terlalu bagus karena mereka kerap gagal mendatangkan pemain megabintang hebat dan selalu kalah dalam perburuan pesepakbola dengan tim lain, disamping juga manajemen klub yang enggan mengeluarkan dana besar guna memperkuat skuad the gunners itu. Gabungan dari berbagai macam hal ini juga yang menjadi dasar landasan mengapa arsenal kerap "puasa gelar" diberbagai kancah dengan pengecualian piala FA saja.



Strategi perekrutan pemain sepakbola yang diterapkan oleh arsene wenger sendiri kerap dibantu dengan adanya data yang memenuhi syarat berita bola indonesia, seperti misalnya keputusan dari pelatih yang lahir di strasbourg perancis tanggal dua puluh dua (22) bulan oktober tahun seribu sembilan ratus empat puluh sembilan (1949) silam tersebut untuk menyodorkan kontrak kerjasama dengan mathieu flamini ditahun dua ribu empat (2004) silam terjadi ketika arsene wenger sedang mencari statistik yang lengkap guna mencari sosok pengganti seorang patrick vieira yang saat itu memang usianya sudah tidak muda lagi. Memang seperti yang telah dijelaskan pada artikel terdahulu bahwa keberuntungan sedikit banyak memiliki peran tersendiri yang tak tergantikan didalam dunia sepakbola ini dan hal itu tidak hanya terjadi diatas lapangan hijau saja melainkan juga ditempat lain yang berujuan untuk mencari pemain muda. Walaupun begitu, prestasi yang telah dicetak oleh patrick vieira sendiri jauh berada diatas pencapaian mathieu flamini lantaran skuad arsenal dimasa lalu sangatlah komplit.

Komentar

Postingan Populer